Article Detail

KONSEP DASAR PENDIDIKAN ANAK USIA DINI

Manusia dilahirkan dengan membawa aneka ragam bakat yang berbeda-beda dan setiap manusia  adalah makluk unik yang harus dikenali, difahami dan ditangani sesuai dengan kebutuhan masing-masing. Lingkungan yang mengelilinginya (keluarga, sekolah dan masyarakat)  merupakan faktor eksternal yang berdampak terhadap perkembangan bakat, minat dan kemampuan seseorang.

Pendidikan mencakup usaha sadar untuk menciptakan suatu lingkungan yang menumbuhkan perkembangan optimal dari potensi yang dibawa sejak anak lahir. Pendidikan anak usia dini sebagai bagian dari seluruh usaha sadar melaksanakan pembangunan manusia seutuhnya, harus ditangani secara spesifik dan professional. Proses pembelajaran pada anak usia dini hendaknya dilakukan dengan tujuan memberikan konsep – konsep dasar yang memiliki kebermaknaan bagi anak melalui pengalaman nyata yang memungkinkan anak untuk menunjukkan aktivitas dan rasa ingin tahu secara optimal.  Dan menempatkan posisi guru sebagai pendamping,, pembimbing dan fasilitator bagi anak.

Montessori dalam Seldin ( 2004:5 ) menyatakan bahwa pada rentang usia lahir sampai 6 tahun anak mengalami masa keemasan ( the golden years )  yang merupakan masa di mana anak mulai peka/sensitive untuk menerima berbagai rangsangan. Masa peka pada masing-masing anak berbeda, seiring dengan laju pertumbuhan dan perkembangan anak secara Individual. Masa ini juga merupakan masa peletak dasar pertama untuk mengembangkan kemampuan kognitif, bahasa, gerak motorik dan sosio emosional anak usia dini.

Pendidikan pada masa usia dini merupakan wahana pendidikan yang sangat fundamental dalam memberikan kerangka dasar terbentuk dan berkembangnya dasar-dasar pengetahuan, sikap dan ketrampilan pada anak. Keberhasilan proses pendidikan pada masa dini tersebut menjadi dasar untuk proses pendidikan selanjutnya. Anak  adalah manusia kecil yang memiliki potensi yang masih harus di kembangkan. Anak memiliki karakteristik tertentu yang khas dan tidak sama dengan orang dewasa, mereka selalu aktif, dinamis, antusias dan ingin tahu terhadap apa yang dilihat, didengar, dan dirasakan, seolah-olah tak pernah berhenti bereksplorasi dan belajar. Anak bersifat egosentris, memiliki rasa ingin tahu secara alami, merupakan makluk sosial, unik, kaya dengan fantasi, memilki daya perhatian pendek dan merupakan masa yang paling potensial untuk belajar.

Maka orang tua dan pendidik  memiliki peran yang sangat penting dalam mendampingi  anak usia dini dalam proses perawatan, pengasuhan dan pendidikan dengan menciptakan aura dan lingkungan dimana anak dapat mengeplorasi pengalaman yang memberikan kesempatan kepada anak untuk mengetahui dan memahami pengalaman belajar yang diperolehnya dari lingkungan, melalui potensi dan kecerdasan anak.  Berkaitan dengan itu maka orang tua dan pendidik perlu memberi  kesempatan dan menunjukkan permainan serta alat permainan tertentu yang dapat memicu munculnya masa peka/menumbuhkembangkan potensi yang sudah memasuki masa peka.

Sebagai bagian dari warga bangsa yang peduli akan pendidikan anak usia dini, Yayasan Tarakanita hadir untuk memberikan pelayanan pendidikan yang lebih baik dan selalu memberikan dasar yang baik dalam batin setiap anak dengan menanam nilai-nilai yang diperjuangkan dalam  visi-misi Yayasan Tarakanita.

 

 

Elisabeth Sri Maryati                                                                                                                                     Kepala KB-TK Tarakanita Solo Baru
Comments
  • there are no comments yet
Leave a comment