Article Detail

Nilai Kepahlawanan Guru

Reflekasi Dalam Rangka Peringatan Hari Guru                                                     
 
Nilai Kepahlawanan Guru

 

Pada awalanya pekerjaan mengajar adalah bagian dari tugas seorang hamba, dan yang namanya hamba hanya mengenal kewajiban dalam hidupnya. Namun kini jabatan guru bukan lagi bagian dari pekerjaan hamba. Tuntutan kultural mengharuskan bahwa untuk menjadi guru harus belajar dan menunjukkan kualifikasi, kompetensi, juga pengalaman serta kecintaan terhadap profesi tersebut. Perlahan-lahan  jabatan guru mulai dianggap sebagai panggilan mulia.

Dahulu menjadi guru adalah sebuah impian dan cita-cita setiap orang,  juga menjadi kebanggan  orang tua,  karena dengan menjadi guru keberadaan kita di masyarakat akan diakui dan dihormati. Guru juga diyakini mempunyai peran startegis dari zaman ke zaman, dari dulu hingga sekarang bahkan di masa yang akan datang. Guru diakui sebagai sumber pencerahan, cahaya yang terpancar dalam kelamnya peradaban & tonggak pedoman arah menuju kepastian hidup.

            Guru sejati adalah penggagas , dia menjadi mata air bagi ide-ide baru yang tak pernah kering. Diajarinya nilai-nilai tentang yang baik dan yang buruk, supaya kita dapat belajar menyelaraskan tutur kata dengan perbuatan dan menjadi orang merdeka diatas kejujuran. Guru sejati juga meniupkan roh kekuatan kedalam sanubari siswa didik, guru juga memberi pandangan yang sangat diperlukan untuk membangun kenyataan hidup, agar nyaman bagi diri sendiri, sesama dan lingkungan. Kepada setiap muridnya guru mengajarkan tiga dimensi kehidupan tak boleh diabaikan, yaitu: Mengingatkan masa lampau, membuang orientasi kemasa depan dan mewaspadai langkah-langkah yang kita telusuri.

            Ketika menyinggung profesi guru, utamanya akhir-akhir ini dengan tingkat kesejahteraan yang lebih baik, melalui beberapa tunjangan pokok dan fingsional yang diperoleh dan tunjangan profesi sebagai pengakuan yang di berikan kepada guru sebagai tenaga professional. Hal ini menunjukkan bahwa profesi guru sudah mendapat pengakuan dan penghargaan dari pemerintah. Dengan pengakuan dan penghargaan tersebut, diharapkan guru mampu menangkap dan menanggapi dengan positif sehingga mau berbenah diri   dan selalu meningkatkan kemampuannya untuk bisa semakin profesional.  

Peningkatan kualitas hidup guru pada dasarnya bermuara    pada pengakuan terhadap  harkat dan martabat sebagai manusia,  dengan demikian guru akan mampu bekerja secara  profesional. Dalam era globalisasi, kehadiran guru yang unggul dan professional mutlak diperlukan. Guru dituntut mampu menguasai ilmu pengetahuan, teknologi juga mampu membentuk kepribadian siswa. Dalam hal ini, guru harus bisa menyiasati dengan cara berupaya dan berkesinambungan ,meningkatkan kompetensinya, baik kompetensi pedagogik, kepribadian, sosial maupun profesionalnya agar menjadi idaman semua siswa, orang tua siswa, yayasan  pendidikan, pemerintah, masyarakat dan guru sendiri.

Keberhasilan dalam pendidikan sangat ditentukan oleh guru. Maka kehadiran guru di kelas seharusnya sebagai sosok sumber motivasi belajar yang menyenangkan, dapat memahami dan mampu membantu mengatasi masalah belajar siswa. Guru yang didambakan setiap siswa adalah guru yang memiliki sifat-sifat sebagai sumber keteladanan, bersikap ramah, penuh kasih, penyabar, menguasai materi yang akan diajarkan dan mampu mengajar dengan suasana yang menyejukkan.

          
                              Elisabeth Sri Maryati, S.Pd
                              KB-TK Tarakanita Solo Baru                                     

Comments
  • there are no comments yet
Leave a comment