article

Peran Guru Dalam Membentuk Anak Berkarakter

Kelompok Bermain / Taman Kanak-kanak  adalah institusi pendidkan pertama yang dikenalkan orang tua kepada anak-anaknya dengan tujuan agar anak terbina aspek intelektual, aspek sosial dan kepribadiannya. Melalui pendampingan guru di sekolah anak-anak dibimbing dalam melakukan penyesuaian diri dan penyesuaian dengan lingkungan sosialnya sehingga anak-anak mampu melewati masa-masa transisi dari lingkungan keluarga ke lingkungan teman sebayanya.

Anak-anak datang kesekolah membawa pengalaman dari keluarga dengan latar belakang yang berbeda-beda. Perkembangan teknologi dan media  komuikasi yang diperkenlakan kepada anak-anak menjadi tantangan yang tidak mudah bagi para guru di paud. Pengaruh digital & dunia maya mengakibatkan anak-anak cenderung menjadi pribadi yang terhubung tetapi tidak berelasi.  Disamping itu mereka sangat sukar untuk mengendalikan diri, sulit membuat prioritas karena kebiasaan-kebiasaan yang dikondisikan orang tua di rumah menjadikan mereka hanya mengambil yang telah tersedia tetapi tidak memilih, sehingga kurang bisa menghargai uang hasil jerih payah orang tua. Generasi digital ini mempunyai kerinduan untuk berhasil tetapi lupa kerja keras. Betapa situasi itu sangat memprihatinkan. Anak-anak jaman sekarang ini hidup dalam masyarakat yang rapuh tetapi tidak mempunyai  dasar yang kuat, maka guru paud dituntut memberikan pendidikan karakter  untuk memperdalam pendidikan yang sudah diberikan oleh orang tua sehingga anak-anak memilkii dasar yang baik untuk melanjutkan pendidikan selanjutnya.  Karakter baik memungkinkan anak untuk berbuat baik, untuk bertahan dan mengatasi persoalan apapun di tengah realita yang terjadi. Anak-anak hidup dalam masyarakat dimana banyak orang  yang tahu kebaikan tetapi tidak merealisasikan kebaikan itu dalam tindakan nyata seharti-hari.

Orang bijak mengatakan bahwa manusia dapat memberi kalau dalam dirinya mempunyai apa yang akan diberikan, maka para guru dituntut untuk mempunyai karakter yang baik dalam profesionalitasnya sehingga dapat mengantar anak menjadi pribadi yang mau melakukan sesuatu yang mereka ketahui baik.

Ciri-ciri orang yang mempunyai karakter  adalah orang yang mampu memahami kebaikan, mencintai kebaikan dan melakukan kebaikan. Memahami kebaikan  yaitu menyadari apa yang baik dan apa yang buruk. Mencintai kebaikan berbarti berhasrat ingin selalu melakukan kebaikan dan membenci kejahatan serta adanya dorongan  untuk melakukan sesuatu yang baik. Melakukan kebaikan berarti melaksanakan tindakan konkret berdasarkan keyakinan mengenai apa yang baik.

 

Mengetahui, mencintai dan melakukan kebaikan harus menjadi satu kesatuan yang integratif. Mengerti kebaikan tanpa mencinta dan melakukannya adalah hidup dalam dunia ide. Mencintai tanpa memikirkan dan menjalankan adalah hidup dalam alam renungan romantis mengenai kebaikan dan puas tanpa melakukan apa-apa. Melakukan kebaikan tanpa menyadari dan mencintai membawa orang jatuh  pada tindakan-tindakan mekanis saja. Inti pembentukan karakter adalah membina individu untuk menyaturagakan ketiga aspek itu untuk menghidupi kebaikan.

Pendidikan karakter akan mudah terbentuk kalau sejak kecil  anak-anak sudah diajari untuk melakukan refleksi karena refleksi sebagai proses untuk memperjelas motivasi, menyadari alasan  yang mendasari suatu keputusan, mencermati dorongan suatu tindakan, menimbang-nimbang pilihan dan mencermati kembali peristiwa yang dialami. Guru mengajak anak-anak membuat refleksi untuk melihat dan mencermati kembali peristiwa yang dialami. Menangkap makna yang lebih dalam dari suatu pengalaman, berkaitan dengan masa lampau – pengalaman yang sudah lewat, mengarahkan ke masa depan. Yang akan membentuk sikap, pola pikir dan perilaku baru untuk bekal di masa depan.

Pembentukan karakter seharusnya sudah dimulai dari rumah, maka tugas guru di sekolah memperdalam pemahaman dengan menanamkan pembiasaan-pembiasaan yang baik serta melatihnya sesuai dengan tugas perkembangan dengan menyesuaikan alam pikirannya yang baru tumbuh dalam masa kanak-kanak tersabut,  sehingga masa transisi ini sangat menyenangkan dan tidak merasa sedang belajar dasar-dasar nilai kehidupan. Salah satu tugas perkembangan adalah membentuk kemandirian, kedisiplinan dan kepekaan emosi pada anak. Untuk mencapai tugas perkembangan tersebut salah satunya dapat dilakukan melalui toilet training sejak dini ( Hidayat,2005). Toilet Training ini merupakan latihan moral yang pertama kali diterima anak dan sangat berpengaruh pada perkembangan moral selanjutnya. Hal ini sejalan dengan  pendapat Havighurt bahwa toilt training merupakan latihan moral dalam membentuk karakter seseorang ( Suherman,2000).

 

Elisabeth Sri Maryati

KB-TK Tarakanita Solo Baru

read more
MAKNA MASA ORIENTASI PESERTA DIDIK BARU

MAKNA MASA ORIENTASI PESERTA DIDIK BARU

 

Setiap jenjang pendidikan memilki ciri khusus yang membedakannya dengan jenjang pendidikan lainnya. Kekhususan ini di butuhkan karena cara penyampaian materi pendidikan disesuaikan dengan tingkat usia perkembangan & kemampuan mental psikologi peserta didik
read more
Kerja Sama Berbagai Elemen Menghasilkan Potensi Hebat Pada Anak Usia Dini
Kerja sama secara sinergis dan integral diantara berbagai elemen, sangat dibutuhkan dalam menunjang keberhasilan program paud. Dengan kerjasama akan ada proses saling melengkapi, memperbaiki dan menyempurnakan satu dengan yang lain. Peran orang tua, sekolah dan lingkungan masyarakat menjadi prioritas yang tidak bisa dipisahkan. Orang tua sebagai penanggung jawab utama pertumbuhan dan perkembangan anak jelas memegang kendali dari pendidikan anak usia dini, bahkan pada seluruh proses pendidikan anak di semua jenjangnya. Keluarga menjadi media internalisasi nilai yang sangat kuat dan menjadi filter segala apa yang ada , baik internal maupun eksternal
read more
KONSEP DASAR PENDIDIKAN ANAK USIA DINI
Manusia dilahirkan dengan membawa aneka ragam bakat yang berbeda-beda dan setiap manusia  adalah makluk unik yang harus dikenali, difahami dan ditangani sesuai dengan kebutuhan masing-masing. Lingkungan yang mengelilinginya (keluarga, sekolah dan masyarakat)  merupakan faktor eksternal yang berdampak terhadap perkembangan bakat, minat dan kemampuan seseorang.
read more
Pemilihan Kata Untuk Membentuk Karakter Anak

Salah satu permasalahan anak disebabkan oleh kesalahan atau ketidaktahuan orang tua akan cara komunikasi dan penyampaian yang baik terhadap sang anak. Orang tua harus sangat berhati hati dalam berkata kata sebab kata bisa menciptakan. Karena kata yang kita ucapkan sangat berpengaruh dan akan tersimpan dalan ingatan anak dalam alam bawah sadarnya.

read more